Ketemu Pocong Saat Mau Pacaran | Cerita Hantu
Sebelumnya, perkenalkan nama aku Alitta. Kisah misteri
ini murni aku alami sendiri tanpa rekayasa, dan saksi-saksinya pun
masih bisa dimintai keterangan (hehehee.. sekedar untuk meyakinkan).
Kisah ini terjadi sekitar 4 tahun yang lalu, tepatnya malam minggu
sekitar pukul 20.00, disaat yang bersamaan pula daerah aku sedang mati
lampu.Kejadian ini bermula waktu pacar saya (dulu) sebut saja Boy minta
bertemu untuk membicarakan suatu hal. Awalnya aku nolak, karena keadaan
di daerah aku masih mati lampu, tapi karena dia keukeuh buat ketemu,
akhirnya aku dan Boy sepakat bertemu di tempat yang telah disepakati
yaitu di depan jalan dekat rumah ku. Karena takut untuk keluar
sendirian, aku minta ke Dinda (ponakan aku) buat nemenin aku ke jalan
ketemu Boy. Awalnya dia nolak soalnya takut, tapi dengan sedikit sogokan
akhirnya Dinda meng'iya'kan.Dengan berbekal senter, aku dan Dinda
menuju depan jalan raya. Jarak dari rumah ke jalan raya sekitar 50m, aku
dan Dinda jalan dari arah Timur menuju ke Barat. Sekitar 10m kita
jalan, tiba-tiba aku melihat sosok mencurigakan jalan di depan jalan
raya dari arah Utara ke Selatan (bisa dimengerti kan maksudnya?). karena
aku termasuk orang yang kurang percaya dengan hal-hal mistis (dulu),
aku cuman ngira-ngira kalau itu tukang nasgor. Walau begitu, aku tetap
saja agak horor, oh ya anehnya malam itu jalan raya terlihat lenggang
nggak biasanya, hampir jarang ada motor atau mobil yang lewat,
sepi!Balik ke cerita, aku dan Dinda tetep jalan walaupun hati aku tetep
mengatakan ada yang nggak beres. Sekitar 30m dari jalan, Dinda tiba-tiba
pindah kebelakang jalannya, terus dia pegang belakang baju saya sambil
bilang "Ta, itu apaan? kok kaya pocong?". Dengan nada sok bijak (padahal
hati ikutan takut juga) aku ngejawab "Bukan pocong, paling tukang
nasgor, tenang aja".Aku dan Dinda tetep jalan. Sekitar 20m dari jalan
raya, aku mulai ngerasa ada keganjilan. Masa sih itu tukang nasgor?
terus kalau pun itu orang, masa jalannya datar (kayak melayang gitu),
biasanya kan ada irama bahunya kalo orang jalan (ngertikan?), terus kalo
emang itu pocong, kenapa nggak loncat-loncat? tapi ini mah
melayang.Karena penasaran, aku dan Dinda tetep jalan walaupun dibelakang
Dinda udah ketakutan banget. Makin dekat, makin jelas pula yang aku
lihat. Sekitar 10m dari jalan raya, Subhanallah, aku ngeliat dengan mata
kepala aku sendiri ada sosok berkain putih lengkap dengan pocongan di
atasnya, jalan melayang, dengan muka (naudzubillah) merah seperti bara
api, rusak, nggak jelas. Karena terkesima (nggak percaya sama yang aku
lihat), aku dengan begonya bengong sambil bilang ke si Dinda "Dinda,
kayaknya bener deh itu pocong", dengang songongnya. Aku baru sadar kalau
Dinda udah ambil start duluan buat lari sambil teriak-teriak
"poocoooooooonnnggg". Alhasil aku sendirian berdiri tegak lurus,
kemudian setelah aku bisa menguasai diri lagi, aku lari
sekencang-kencangnya menyusul Dinda yang lari 10meter didepan
aku.Setelah ngos-ngosan nyusul si Dinda, akhirnya sampe juga di depan
rumah, karena masih penasaran (untuk memastikan), aku dan Dinda ngga
langsung masuk rumah, tapi nunggu dari jauh lewatnya si pocong itu lewat
dari arah Utara ke Selatan. Kalo emang itu manusia, pasti pas ngelewat
dari arah Utara ke Selatan bakalan keliatan sama aku dan Dinda yang
ngelihatin pocong itu dari jauh, tapi sosok ini sama sekali nggak muncul
lagi. Akhirnya aku dan Dinda masuk ke rumah, dengan geger aku dan Dinda
cerita ke orang-orang rumah, tapi satu pun diantara mereka nggak ada
yang percaya.Lalu, apa kabar dengan Boy??Nggak lama dari itu, Boy telpon
dengan sedikit ngomel "Lu dimana sih? gua nunggu dari tadi nggak
nongol-nongol. buruan dingin!!". Dengan kesal aku ceritain apa yang aku
dan Dinda alami, dengan nada enteng dia jawab "hahahaha.. masa sih jaman
sekarang ada pocong? ngarang banget, buktinya aku dari tadi nungguin
kamu depan kuburan nggak ada apa-apa!". Dengan kaget aku jawab "Kuburan
mana? lu pikir gua kunti, make nunggu gua di depan kuburan!". Dia juga
ikutan kaget "Kuburan deket MTS itu. Kata temen lu, katanya rumah lu di
daerah sini? gimana sih!", dengan dongkolnya aku jawab "SALAH ALAMAT
BEGO!!!"Mungkin para pembaca heran, kenapa pacar aku bisa salah alamat!
karena aku dan pacar ku dulu dikenalin sama seseorang lewat sms. Saat
ketemuan pun nggak pernah di daerah aku, soalnya aku takut ketahuan sama
ortu (backstreet), makanya dia salah tangkep waktu nanyain alamat aku
ke temen aku itu, salah alamat deh jadinya.Alhasil aku dan Boy nggak
ketemu malam itu, karena aku bener-bener jadi parno. Tapi sampai detik
inipun aku dan Dinda masih tanda tanya besar mengenai kejadian ini, aku
dan Dinda sulit percaya kalo yang kita lihat malam itu pocong. Kadang
suka ketawa berdua juga kalo inget kejadian itu, seandainya itu manusia,
kebayang ekspresi muka manusia itu dikira pocong. Tapi kalo emang itu
jin yang meyerupai manusia (pocong), sial banget itu jin. Dibalik itu
semua, cuma Allah yang tahu apa sebenarnya makhluk yang aku dan Dinda
lihat malam itu.Mohon maaf apabila penulisannya kurang dimengerti. Mohon
kritikan yang SEHAT DAN MEMBANGUN. Terimakasih.. :)
EmoticonEmoticon